Cinere Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

apartmentlavanya.blogspot.com

Inilah alasannya, Mengapa prospek investasi properti di kawasan Cinere bisa dikatakan sangat menjanjikan?

Pemerintah Kota Depok memastikan Cinere sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Hal ini terkait dengan padatnya koridor Margonda yang tak lagi menyisakan lahan kosong untuk dikembangkan.

Margonda Depok kini semakin padat karena aktivitas bisnis, kemacetan, maupun pengembangan properti. Sementara itu, kawasan lainnya justru mengalami stagnasi. Sehingga untuk tidak dikatakan tertinggal jauh di belakang dan demi meratakan sebaran pembangunan tersebut, Pemerintah Kota Depok merancang enam pusat pertumbuhan ekonomi baru. Dan salah satu di antara pusat pertumbuhan ekonomi baru tersebut adalah kawasan CinereYang mana dapat dipastikan Cinere dan kelima kawasan lainnya dijadikan sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru, karena memiliki potensi dan keunggulan komparatif. Terlebih lagi, beberapa di antara enam kawasan tersebut dilintasi oleh infrastruktur yang kini tengah dibangun.

Sedangkan Cinere itu sendiri berada diantara tiga persimpangan Tol, yakni: Tol Cinere-Jagorawi (Cijago), Tol Depok-Antasari (Desari) serta Tol Cinere-Serpong. Tol Cijago dirancang sepanjang  3,7 kilometer. Nantinya, Tol Cijago ini akan berujung sampai ke Cinere. Sehingga Bus kota jarak jauh atau menengah dari Terminal Depok akan melintasi tol ini tanpa melewati Lenteng Agung dan Pasar Minggu.

Sementara Tol Desari sepanjang 22,82 kilometer akan melalui Cilandak Barat, Cilandak Timur, Pondok Labu, Ciganjur, dan Cipedak. Pembangunan Tol Desari di Jakarta Selatan akan masuk dalam tahap 1 sepanjang 6,58 kilometer antara Antasari-Cinere, yang rencananya nanti akan rampung di 2017 mendatang.

Sedangkan Tol Cinere-Serpong terdiri atas dua seksi, yakni seksi 1 Serpong-Pamulang sepanjang 6,67 kilometer dan Pamulang-Cinere sepanjang 3,47 Km. Total panjang tol ini mencapai 10,14 km. Tol ini bermula dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta - Batu Cepet - Kunciran -Serpong - Cinere.

Pusat pertumbuhan ekonomi baru diperkirakan akan cepat terbentuk apabila ketiga akses bebas hambatan tersebut rampung dibangun. Dimana persimpangan Tol antara Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) dan Tol Depok-Antasari (Desari) bisa diprediksikan bakal menjadi titik temu lokasi investasi yang sangat subur. Ditambah dengan adanya agenda realisasi pembenahan dan pemanfaatan Bandara Pondok Cabe-Tangerang Selatan, sebagai bandara komersial yang dimiliki oleh PT. Pertamina (Persero). Dan akan segera dikelola sebagai destinasi penerbangan oleh PT. Garuda Indonesia (Persero) yang akan melayani delapan rute penerbangan; meliputi ke Lubuk Linggau, Samarinda, Pangkalan Bun, Semarang, Palembang, Tanjung Karang, Ketapang, Yogyakarta, Cilacap, dan Cepu.

Keberadaan akses-akses tersebut dapat menarik minat para investor, dan Cinere akan segera menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Karena Cinere memang dirancang sebagai kawasan permukiman terpadu berkonsep vertikal. Yang nantinya, di sini akan banyak Pengembangan - pengembangan properti baru.

Kehadiran Cinere yang diminati oleh para investor tersebut, diharapkan dapat mengurai masalah kepadatan dan kesemrawutan yang terkonsentrasi di Margonda. Selain itu, Cinere juga akan dapat menjawab kebutuhan warga masyarakat Kota Depok yang tidak dapat mengakses Margonda, agar tetap dapat beraktivitas di dalam lingkungan ini.

Segala kebutuhan masyarakat Depok seperti pusat bisnis terpadu, Pusat perbelanjaan dan mall, perkantoran serta hunian yang tertata rapi akan dibangun di Cinere. Tentu saja dalam lingkungan pengembangan yang terintegrasi dan sinergis dengan wilayah lainnya.

Selain destinasi investasi pada bangunan tinggi tersebut, Cinere juga sangat potensial dikembangkan sebagai destinasi wisata modern berbasis kreatif. Karena sudah terbukti dengan adanya destinasi wisata yang ada di area Cinere, seperti; Masjid Kubah Emas di Limo-Cinere,  Lapangan-lapangan Golf dibeberapa titik di daerah Cinere, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sedangkan masyarakat yang tinggal di kawasan Cinere itu sendiri, mayoritas adalah kelas menengah atas.

Kawasan Cinere yang dulunya juga merupakan ujung dari wilayah Jakarta Selatan memang dirancang sebagai kawasan permukiman-permukiman elite bagi para Pejabat, karyawan dan Pengusaha sebagai pelaku bisnis. Sehingga mereka tentu saja membutuhkan fasilitas-fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan harian, kebutuhan gaya hidup, hobi dan juga rekreasi. Dan alangkah baiknya bila kebutuhan masyarakat di lingkungan itu tersedia dalam satu kawasan terpadu. Sebab dikhawatirkan bila harus ke Margonda atau bahkan ke Jakarta Selatan, akan membutuhkan waktu lama dan tidak produktif. Maka dari itu, Pemerintah Kota Depok sensitif sekali dan sangat berinisiatif untuk bisa menjadikan Kawasan Cinere sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut.

Salam Sukses, 

      - ABI -